Selasa, 13 Juli 2010

Guci Yang Berasap

Cerita ini terjadi diawal tahun 90an, saat kami sekeluarga baru pindah kesuatu kota kecil di Jawa Barat. Saat itu kawan-kawan saya yang kuliah di ibukota provinsi sering berkunjung dan menginap dirumah saya. Orangtua saya adalah kolektor barang antik, jadi rumah sangat banyak dipenuhin oleh barang2 antik dari berbagai jenis, dari furniture, piring, guci dll. Ada kebiasaan dikeluarga saya, kalau guci2 antik yang besar2 selalu diisi dengan sesuatu (maksud diisi disini bukan diisi dengan magic2 atau hal2 supernatural hehehe…) tapi diisi dengan barang-barang, seperti kain, horden yang tidak terpakai, tas-tas kecil, sepatu-sepatu bekas atau apapun yang bisa dimasukkan dan muat kedalam guci tersebut. Bahkan sampah-sampah kering (biasa kertas dan plastic) tapi kadang puntung rokok dari asbak pun bisa dimasukkan kedalam guci. (ini kalau lagi malas membuang kedapur hehehe…). Tapi tidak dicampur dalam 1 guci yaa.. sampah ya sampah, barang-barang bekas yabarang-barang bekas. Istilah ibu saya biar gucinya tidak dihuni sama penghuni sebelumnya hehehe.. masih ada percaya sedikit hal-hal seperti itu nyokap. Tak apa, ada benernya juga kalau dipikir-pikir.. karena kita kan ga pernah tahu diisi apa guci-guci itu pada jaman dahulu.. jangan-jangan abu jenazah iihh..


Nah, saat kawan-kawan ada, biasanya kami menonton TV atau LD sampai larut malam, begadang ceritanya. Apalagi di kota itu tidak ada apa-apa yg bisa dikunjungin anak muda seperti kami kalau sudah malam. Jadi malam itu kami begadang, mengobrol apa saja, sambil menonton dan merokok, juga sambil menyemil ringan. Ketika kami semua sudah mengantuk, kami pun pindah kekamar (kami menonton diruang TV / ruang keluarga). Saat menjelang mau tidur, salah seorang teman saya, sebut saja namanya elvis - keluar lagi dari kamar karena mau ke kamar mandi (posisi kamar mandi diluar kamar). Baru sebentar diluar, tiba-tiba dia berteriak dan lari masuk ke kamar kembali, dengan muka ketakutan dia bilang kalau salah satu guci antik didekat ruang TV mengeluarkan asap. Kami bertiga langsung keluar kamar untuk melihat apa yang dikatakan oleh elvis. Ternyata apa yg diceritakannya benar, kami melihat salah satu guci antik mengeluarkan asap putih halus. Mula-mula saya kaget dan sempat berdebar juga, jangan-jangan ini jin penunggu guci yang dimaksud sama ibu saya mau menampakkan diri ke kami.. ntah dalam rangka apa.


Tapi setelah beberapa saat, kami langsung mencium bau asap bakaran, wah.. seperti ada kertas yang terbakar, saat itu juga kesadaaran kami timbul, apalagi asap yg keluar dari guci semakin tebal dan banyak disertai bau asap yg semakin menyengat. Segera saya lari ke kamar mandi dan mengambil air segayung dan langsung menuangkannya kedalam guci tersebut, dan seketika terdengar suara mendesis, seperti api yang disiram air. Dan memang benar itu api, atau bara api yang mulai membesar.

Ternyata usut punya usut, saat sebelum tidur tadi, salah seorang teman saya membuang isi asbak yg penuh puntung rokok kedalam guci, tapi dia tidak memperhatikan kalau ada puntung rokok yang masih ada baranya sedikit. Sedangkan didalam guci ada sampah-sampah kertas tisu, jadi jelaslah cepat terbakar.


Untunglah peristiwa itu cepat diketahui, kalau tidak kejadiannya bisa lebih buruk lagi. Semenjak itu kami tidak pernah membuang sampah puntung rokok lagi kedalam guci, tapi kalo sampah kertas masih hehehe.. Sampai sekarang setiap saya melihat guci antik tersebut selalu teringat akan kejadian itu dan kawan-kawan saya saat itu.

0 komentar:

Posting Komentar