Sumenep - Omzet bisnis barang antik yang dilakukan Najib al Hadad, warga Kelurahan Kepanjin, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, minimal Rp500 juta, dan bisa mencapai Rp1,5 miliar per bulan.
"Itu kalau transaksi barang dagangan kami sepi. Kalau lagi ramai, omzetnya bisa di atas Rp1,5 miliar per bulan," kata Najib di Sumenep, Senin.
Barang antik yang dijual Najib, sebagian besar adalah tempat tidur, kursi, dan lemari.
"Barang koleksi kami rata-rata berumur 100 tahun atau diproduksi 100 tahun yang lalu. Semakin tua usia barang, semakin diminati oleh konsumen, utamanya calon pembeli dari luar negeri," katanya menuturkan.
Pemilik "Dilla Art Shop" ini juga mengemukakan, pihaknya membeli barang antik itu dari warga.
"Kami punya orang yang bertugas untuk mencari sekaligus membeli barang antik itu dari warga di empat kabupaten di Madura. Rata-rata kami dapat barang antik ini dari warga kepulauan dan pesisir pantai," katanya menuturkan.
Najib mengatakan, pihaknya memiliki lima tenaga ahli yang diyakininya bisa meneliti keaslian barang antik, supaya tidak tertipu.
"Kami harus sangat teliti sebelum membeli barang dari warga. Bisa saja barang itu baru, namun terlihat tua akibat dimodifikasi. Oleh karena itu, saya punya anak buah yang khusus meneliti barang sebelum dibeli," katanya mengungkapkan.
Najib juga mengemukakan, dalam setiap tahunnya, pihaknya paling sedikit melakukan transaksi dengan pembeli dari luar negeri sebanyak empat kali.
"Biasanya setiap tiga bulan sekali, ada pembeli dari luar negeri. Untuk sementara, pembeli dari luar negeri yang pernah membeli barang koleksi milik kami berasal dari Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan," katanya menuturkan.
Harga barang antik yang menjadi koleksi Najib bervariasi pada kisaran Rp15 juta hingga Rp75 juta.
Sumber : http://www.antarajatim.com/
"Itu kalau transaksi barang dagangan kami sepi. Kalau lagi ramai, omzetnya bisa di atas Rp1,5 miliar per bulan," kata Najib di Sumenep, Senin.
Barang antik yang dijual Najib, sebagian besar adalah tempat tidur, kursi, dan lemari.
"Barang koleksi kami rata-rata berumur 100 tahun atau diproduksi 100 tahun yang lalu. Semakin tua usia barang, semakin diminati oleh konsumen, utamanya calon pembeli dari luar negeri," katanya menuturkan.
Pemilik "Dilla Art Shop" ini juga mengemukakan, pihaknya membeli barang antik itu dari warga.
"Kami punya orang yang bertugas untuk mencari sekaligus membeli barang antik itu dari warga di empat kabupaten di Madura. Rata-rata kami dapat barang antik ini dari warga kepulauan dan pesisir pantai," katanya menuturkan.
Najib mengatakan, pihaknya memiliki lima tenaga ahli yang diyakininya bisa meneliti keaslian barang antik, supaya tidak tertipu.
"Kami harus sangat teliti sebelum membeli barang dari warga. Bisa saja barang itu baru, namun terlihat tua akibat dimodifikasi. Oleh karena itu, saya punya anak buah yang khusus meneliti barang sebelum dibeli," katanya mengungkapkan.
Najib juga mengemukakan, dalam setiap tahunnya, pihaknya paling sedikit melakukan transaksi dengan pembeli dari luar negeri sebanyak empat kali.
"Biasanya setiap tiga bulan sekali, ada pembeli dari luar negeri. Untuk sementara, pembeli dari luar negeri yang pernah membeli barang koleksi milik kami berasal dari Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan," katanya menuturkan.
Harga barang antik yang menjadi koleksi Najib bervariasi pada kisaran Rp15 juta hingga Rp75 juta.
Sumber : http://www.antarajatim.com/
1 komentar:
Best Slots Casinos in Vegas - Mapyro
Find 원주 출장안마 your 강원도 출장마사지 favorite slots and 용인 출장안마 table games at Mapyro casinos, compare and choose the best slots for you. All you have to do is 계룡 출장안마 click through 파주 출장샵 to play your
Posting Komentar